Senin, 19 Oktober 2009

"Akselerasi" Kelas Para "Brilian"

Kelas “akselerasi”,tandas Dra.Suprapti,MPd,kelas regular yabg dipercepat,diberi tambahan pembelajaran,dirancang”khusus”.

“Jadi ini tempat para brilian,”terang Kasek SMAN 1 Tuban itu,yang biasa disapa Bu Prapti.

Kelas ini memprogram siswa-siswinya lulus dua tahun.Program demikian diistilahkan kelas regular yang dipercepat.Muatan pembelajaran yang diberikan melampaui kelas regular.

Jika SMAN 1 ada kelas RSBI(Rintisan Sekolah Berstandart Internasional),maka,kelas ‘aksel’(kelas akselerasi),pembelajarannya juga dimuati muatan-muatan RSBI.Selain itu,metode belajar mengajar,strategi belajar mengajar,serta muatan pembelajarannya melampaui kelas regular.Bahkan,di titik-titik tertentu melebihi RSBI.Bedanya,’aksel’ lulusannya tidak bersetifikat(Cambridge University),sebagaimana halnya produk RSBI.Tapi,dengan lulus dua tahun pembelajarannya padat dan memadai.

Landasan ‘Aksel’

Sebagai SMA tertua,dengan konsistensi dan eksistensinya selama ini,selalu menunjukkan prestasi.Untuk itu,Dindik(Dinas Pendidikan) Tuban mempercayakan kepada SMAN 1(di tahun ajaran 2008/2009),membuka kelas akselerasi bagi calon siswa-siswinya yang brilian dan berminat.

Ini bukan tanpa landasan hukum.Jika di UUD pasal 33 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan,maka sisi lain bagi warga yang berminat,mampu dan brilian,oleh UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,pasal 5 ayat 4,mengatakan warga negara yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

“Jadi brilian kelas aksel ini bukan rekaan,tapi diatur dalam undang-undang.Itu,agar kapasitasnya tersalurkan positif melalui pendidikan khusus”jelas Bu Prapti.

Layanan khusus anak cerdas ini deprogram dengan pola gabungan,yaitu program percepatan dan program pengayaan(acceleration-enrichment).Makanya,tidak sembarang siswa bisa menempati kekhususan itu.Tentu,hanya siswa dengan kekhususan pula yang akan mampu menerobos kelas ‘aksel’.

Penyaringan ‘Aksel’

Menerobos kelas ‘aksel’ semua berhak.Tetapi untuk menujunnya harus memenuhi kewajiban-kewajiban.Sedang bila tidak masih berkesempatan ke kelas RSBI.Dan bila masih belum ‘lulus’ terpaksa menempuh pendidikannya di kelas regular.’’Di kelas regular pun kualitasnya masih terjamin”,kata Bu Prapti.

Untuk teskelas aksel,mereka harus lulus tes psikologi.Tahap I diselenggarakan lembaga dari Dr Soetomo Surabaya.Hasil tes,ke-20 siswa yang lolos ber-IQ berkisar 125-130.

Sedang dari keseluruhan pelamar aksel,awalnya tersisa kurang lebih 50%-nya.Kemudian,dilakukan tes kedua yang bobotnya meningkat,dan dilakukan oleh lembaga psikologi dari Universitas Surabaya.Kedua tes diatas,yang direkomendasi Diknas.Sedang kandungan tesnya,IQ(Intelegenty Quotient),TC(Task Comitment) dan CQ(Creativity Qoutient).


sumber : Akbar,Oktober 2008

0 komentar:

Posting Komentar